ZN - Tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriah ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia untuk memperingati peristiwa Isra Miraj. Hari libur Isra Miraj memperingati kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, yang kemudian dilanjutkan dengan naik ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.
Isra Miraj merupakan momen yang sangat penting dalam sejarah Islam karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad menerima perintah dari Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu. Peristiwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab dalam kalender Hijriah, sekitar tahun 621 Masehi.
Tahun 2025, tanggal 27 Rajab 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin, 27 Januari.
Apa yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Isra Miraj dan bagaimana urutan kejadiannya? Berikut ini sejarah peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad.
Latar Belakang Peristiwa Isra Miraj
Isra Miraj adalah perjalanan dari Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, yang kemudian dilanjutkan dengan naik ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.
Perjalanan Isra Miraj merupakan hadiah dari Allah SWT untuk Nabi Muhammad, yang dirundung kesedihan mendalam. Pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, istri pertama Nabi Muhammad, Siti Khadijah, meninggal dunia. Siti Khadijah meninggal tidak lama setelah paman Nabi Muhammad, Abu Thalib. Siti Khadijah dan Abu Thalib adalah dua orang yang berperan besar dalam kehidupan serta perjuangan dakwah Nabi Muhammad.
Wafatnya Khadijah yang tidak berselang lama dari Abu Thalib memberikan pengaruh mendalam bagi Rasulullah. Bahkan tahun wafatnya Khadijah dan Abu Thalib kemudian dikenang sebagai tahun kesedihan.
Tidak berhenti di situ, ketika Rasulullah masih dalam kondisi terpukul karena dua orang terdekatnya telah tiada, kaum Quraisy memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan tekanan serta penganiayaan kepada Nabi Muhammad dan umat Islam di Mekkah.
Nabi Muhammad kemudian berhijrah ke Thaif dengan tujuan mencari perlindungan, tetapi tidak diterima di sana. Kesedihan Rasulullah dihilangkan oleh Allah dengan perjalanan Isra Miraj.
Urutan Kejadian Isra Miraj
Peristiwa Isra Miraj terjadi pada malam hari tanggal 27 Rajab, tahun 621 Masehi. Kisah perjalanan Isra Miraj tercatat dalam Al Quran, salah satunya dalam surat Al-Isra ayat 1. “Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. Al-Isra : 1) Kisah Isra Miraj digambarkan sebagai perjalanan fisik dan spiritual bagi Nabi Muhammad.
Isra merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad di malam hari dari Mekkah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dengan menunggangi hewan bernama Buraq, yang memiliki tubuh seperti kuda putih, sayap, dan ekor burung merak.
Atas izin Allah, perjalanan yang biasa memakan waktu sebulan, ditempuh Nabi Muhammad hanya dalam semalam. Di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad memimpin salat dua rakaat bersama para nabi sebelumnya. Selanjutnya, Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad menuju tempat tertinggi, yakni langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.
Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad bertemu dengan para nabi di setiap tingkat langit, dimulai dari Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa dan Yahya di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam, dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh. Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad mendapatkan perintah langsung dari Allah untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam kehidupan Nabi Muhammad dan umat Islam, karena sejak saat itu salat lima waktu menjadi kewajiban bagi setiap Muslim.