Kini kita berada di bulan Ramadhan yang hari yang keenam. Ramadhan disebut juga dengan syahrus shabr, bulan kesabaran. Dikatakan demikian karena pada bulan ini umat Islam dilatih untuk bersabar melalui ibadah puasa. Menahan lapar adalah latihan sabar.
Menahan dahaga adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak berhubungan suami istri di siang hari bulan Ramadhan adalah latihan sabar. Menahan agar tidak marah adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak mengumpat adalah latihan sabar. Rasulullah SAW bersabda:
وَالصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ
Artinya: "Puasa itu setengah sabar." (HR. Tirmidzi).
Sabar berasal dari bahasa Arab, dari kata sobaro-yasbiru, yang artinya menahan. Menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari berbuat dosa lainnya. Lalu, bagaimanakah ciri-ciri orang sabar?
Orang yang sabar biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
* Giat bekerja
* Tidak mudah marah
* Rajin beribadah
* Suka bersedekah dan membantu orang lain
* Tidak berbicara kotor
* Senantiasa mengalah demi kebaikan
* Ikhlas
Bagaimana cara kita dapat sabar menghadapi masalah dan cobaan?
* Sabar untuk berniat sukses, bebas dan jaya, serta sembuh dari sakit dan punya niat untuk beribadah. Jangan cuma niat, tapi lakukanlah.
* Kalau kita suatu saat diuji dengan suatu masalah, kita harus sadar bahwa yang pertama yang harus dimiliki adalah husnuzhon (berbaik sangka) kepada Allah, karena seburuk-buruk perilaku adalah berburuk sangka kepada Allah.
* Sabar mentafakuri hikmah setiap masalah dan cobaan.
* Bersabar ketika ikhtiar menginginkan sesuatu/yang baik.
* Sabar untuk tidak mengeluh.
Apakah manfaat sabar untuk diri kita: Menurut saya, manfaat bersabar antara lain:
*Mudah menyelesaikan suatu permasalahan, karena biasanya orang sabar dalam berfikir selalu tenang.
* Jarang mempunyai konflik dengan orang lain.
* Tidak kaget dan tidak panik dalam menghadapi suatu masalah.
Kisah di zaman Rasulullah SAW, suatu hari, seorang perempuan berkulit hitam datang menghadapnya. "Aku menderita penyakit ayan (epilepsi); ketika sakitku kambuh, aku tak sadar hingga melepas pakaianku, dan terbukalah auratku. Kata perempuan itu, Doakanlah untukku agar Allah menyembuhkannya."
"Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, jawab Rasulullah. Tetapi jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu."
"Aku pilih bersabar, jawab perempuan itu mantap. Maka doakanlah aku agar auratku tidak tersingkap ketika penyakitku kambuh. Maka Nabi mendoakannya, dan perempuan itu pun kemudian menjadi ahli surga."
Demikian yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat kita amalkan dalam kehidupan. Amin ya robbal 'alamin.
Editor : Anak Rohil
Pengawas : Afrizal, S.H