![]() |
Rahmat Wahyu Hidayat, A.Md, C.H, C.M.P.S |
Hari Buruh, yang diperingati setiap tanggal 1 Mei, merupakan momen penting bagi para pekerja di seluruh dunia untuk mengenang perjuangan panjang demi hak-hak buruh yang adil. Perayaan ini bukan hanya sekadar hari libur, melainkan simbol solidaritas dan perjuangan kaum pekerja dalam menuntut kondisi kerja yang manusiawi, upah yang layak, serta perlindungan hukum yang adil.
Awal mula peringatan Hari Buruh berasal dari gerakan buruh di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Salah satu tonggak pentingnya adalah demonstrasi besar-besaran pada 1 Mei 1886 di Chicago, yang menuntut pemberlakuan jam kerja delapan jam sehari. Aksi tersebut diwarnai oleh bentrokan yang dikenal sebagai Tragedi Haymarket, namun perjuangan itu kemudian menjadi inspirasi global bagi gerakan buruh di berbagai negara.
Ketua DPU APKASINDO Kecamatan Pinggir Rahmat Wahyu Hidayat, A.Md, C.H, C.M.P.S berharap agar kesejahteraan buruh tani sawit juga mendapatkan perhatian pemerintah. Hal ini dikarenakan masih kurangnya upah dan ketidakjelasan kontrak kerja mereka di sejumlah perusahaan sawit.
"Pertama saya ucapkan selamat hari buruh nasional. Dalam hal ini, saya juga berharap kepada peruahaan sawit agar kesejahteraan para buruh tani bisa diperhatikan. Hal ini sangat perlu untuk meningkatkan produktivitas perusahaan itu sendiri. Kesejahteraan buruh tani sawit ini memegang peranan penting bagi buruh tani sawit itu sendiri,"katanya.
Rahmat juga mengatakan Beberapa organisasi pekerja dan pemerintah telah berupaya meningkatkan kesejahteraan buruh sawit, termasuk melalui regulasi yang lebih kuat dan pendampingan kepada buruh.
"Selagi regulasi yang kuat dijalankan, sudah pasti hal-hal tentang kesejahteraan buruh tani sawit, bisa lebih diperhatikan,"pungkasnya.