![]() |
ilustrasi |
ZALNEWS - Pernahkah Anda merasa bahwa hari Jumat berlalu begitu cepat dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan?
Banyak orang menganggap hari Jumat sebagai hari yang lebih pendek, terutama karena hari ini menandai akhir dari minggu kerja dan awal dari akhir pekan.
Fenomena ini bisa dijelaskan dari beberapa sudut pandang, baik psikologis maupun budaya. Dari sisi psikologis, ada istilah yang dikenal sebagai "efek akhir pekan."
Efek ini mengacu pada perasaan rileks dan kegembiraan yang mulai muncul sejak Jumat pagi, seiring dengan ekspektasi akan datangnya akhir pekan. Saat kita merasa senang, waktu tampaknya berlalu lebih cepat.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, Jumat sering dianggap sebagai "hari santai." Beberapa perusahaan dan instansi pemerintah memberikan kebijakan jam kerja yang lebih pendek atau fleksibel pada hari Jumat, memungkinkan karyawan untuk pulang lebih awal. Ini tentunya menambah perasaan bahwa hari Jumat terasa lebih singkat.
Selain itu, dalam budaya populer, Jumat malam sering dikaitkan dengan aktivitas bersenang-senang, seperti berkumpul dengan teman atau keluarga, menonton film, atau sekadar bersantai di rumah. Aktivitas-aktivitas ini membuat waktu terasa lebih cepat berlalu, terutama jika dibandingkan dengan rutinitas kerja dari Senin hingga Kamis.
Ada juga penjelasan dari sisi biologis. Para ahli menyebutkan bahwa ritme sirkadian, atau jam biologis tubuh kita, juga bisa berperan. Selama minggu kerja, tubuh kita terbiasa dengan rutinitas yang konsisten, termasuk waktu bangun dan tidur.
Ketika hari Jumat tiba, banyak orang mulai mengubah jadwal ini, misalnya dengan tidur lebih larut karena tidak perlu bangun pagi keesokan harinya. Perubahan ini bisa menyebabkan persepsi waktu yang berbeda.
Namun, ekspektasi juga memainkan peran penting. Jika seseorang mengharapkan hari Jumat menjadi hari yang lebih pendek dan lebih menyenangkan, otak mereka cenderung memproses informasi dengan cara yang membuat hari itu terasa lebih cepat berlalu. Ini adalah bagian dari bagaimana ekspektasi dapat mempengaruhi persepsi waktu kita. (AR).