.
DURI – Ada-ada aja warna dunia kejahatan yang ada di dunia ini. Mulai dari kasus pencurian, hingga kasus yang satu ini. Diduga akibat terperdaya bujuk rayu seorang guru spiritual berinisial Zm (42) yang mengaku bisa mengobati santet asal mau mandi taubat tanpa sehelai benang pun dan disetubuhi, Rr (28) rela membiarkan istrinya St (20) disetubuhi Zm hingga tiga kali.
Kasus ini akhirnya sampai ke tangan polisi. Zm dan Rr diringkus, Jumat (27/06/25) atas laporan dari korban St. Keduanya dikenakan Pasal 6 dan Pasal 15 UU RI Nomor 22, terancam hukuman 12 tahun penjara. Sementara, korban St hanya bisa pasrah menyerahkan kasus ini kepada aparat hukum, agar diproses seadil-adilnya.
“Proses hukum terhadap kasus ini belum tuntas, masih terus didalami hingga jelas konstruksinya,” ujar Kapolsek Mandau AKP Primadona SIK MSi, saat konferensi pers, Kamis (03/07/25) di Mapolsek Mandau.
Turut hadir pada konferensi pers itu, Wakapolres Bengkalis Kompol Anton Rama Putra SIK MIK, Kasat Reskrim AKP Yohn Mabel, Sekcam Mandau Rudi Hartono dan Ketua LAMR Mandau H Zulfan Efendi.
Diterangkan Kapolsek, kasus ini bermula, pada Jumat (06/06/25), sekira pukul 14.00 Wib Rr mengajak istrinya St ke rumah Zm di Jalan Kenanga, Kelurahan Gajah Sakti. Kepada istrinya, Rr berkata ‘Kita ke rumah Tuan Guru, ya’. Karena menduga hanya pergi silaturahmi, St mengiyakan dan menuruti ajakan Rr.
Sesampainya di rumah Zm pukul 15.00 Wib, ketiganya bertemu. Melihat mobil di halaman rumah Zm dalam keadaan rusak, Rr memberikan tawaran untuk diperbaiki. Ditawari begitu, Zm pun senang, katanya mobil itu akan dipakai untuk berjihad.
Singkatnya antara mereka bertiga terlibat perbincangan satu sama lain sampai akhirnya malam tiba. Karena ingin pulang St pun mengajak suaminya pulang. Lucunya, Rr bukannya menuruti perkataan bininya, malah mengajak St tidur di rumah Zm malam itu.
Sontak saja St kaget bukan kepalang kenapa harus tidur di rumah orang yang baru dikenal, bahkan mereka tidak bawa pakaian ganti. Pikiran St makin bingung melihat gelagat suaminya, ada apa gerangan.
Karena patuh pada suami, tidak ingin jadi istri durhaka, St akhirnya pasrah malam itu tidur di rumah Zm. Hingga esoknya, St juga belum juga dibawa pulang sama suaminya. Selama di rumah itu hingga lusanya, Ahad (08/06/25), Zm mulai menggunakan jurus akal-akalannya memberikan beberapa wejangan tentang ilmu agama.
Selama dua setengah hari di rumah Zm, St lebih banyak diam, karena ia tak mengerti apa yang sedang terjadi. Bualan Zm pun seperti masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan. Malah suaminya yang bersemangat mengikuti ajaran Zm. Bahkan, Rr memperbaiki mobil Zm untuk mengisi waktu.
Tepatnya , Ahad (08/06/25) siang, Rr membawa istrinya pulang. Entah apa yang ada dipikirkan Rr, sesampainya di rumah, hanya beberapa saat saja, Rr mengajak St kembali ke rumah Zm.
Kontan saja St kaget bukan kepalang. Baru saja pulang, belum sempat istirahat, malah diajak lagi ke rumah sang guru spiritual yang belum diketahui asal usulnya itu.
Lagi-lagi St tak dapat mengelak karena terus dibujuk Rr. Sesampainya di rumah Zm, malamnya mereka berdua diberikan nasihat dan pelajaran ilmu agama, lanjutan dari malam sebelumnya, seperti meningkat mental, membuka mata batin, mata gaib dan transfer energi gaib.
Pendalaman ilmu agama ini terus berlangsung selama beberapa hari di rumah Zm. Seperti tidak menghargai tamu, meskipun di rumah itu ada empat kamar, pasangan suami istri Rr dan St malah dibiarkan tidur di ruangan tamu. Sementara Zm tidur nyenyak di kamarnya. Seakan-akan membedakan kasta dirinya sebagai tuan guru dengan rakyat jelata. Salah satu kamar menurut pengakuan Zm dipakainya untuk ruangan ritual.
Untuk membatasi komunikasi Rr dan St dengan orang di luar rumah seperti teman dan sanak keluarga, Zm mulai memainkan jurusnya melarang keduanya menggunakan handphone. Sehingga keduanya mulai lupa dengan hari, tanggal saat berada di rumah itu.
Suatu hari, tanpa ada istrinya, Rr curhat kepada Zm, bahwa ia kurang bergairah dengan istrinya St. Setelah berhubungan badan dengan St, Rr mengaku sering kelelahan, seperti ada yang tak beres.
Seakan akan mendapat celah, Zm seketika berkata “Istrimu itu bukan istrimu’, di dalam dirinya ada Setan dan banyak santet, jarum bahkan ulat’. Celakanya, Rr sekonyong-konyong percaya begitu saja dan balik menjawab “Jadi bagaimana guru, bagaimana cara mengobatinya? ‘.
Dalam otak sang guru spiritual mendadak muncul pikiran cabul, ingin memanfaatkan situasi itu untuk memuaskan birahinya terhadap St yang masih berusia 20 tahun. Zm berkata lagi dengan pedenya, ‘Caranya istrimu mandi tobat dan bersetubuh dengan saya, agar segala santet dan virus dibadan istrimu hilang’.
Setelah ucapan Zm itu disampaikan kepada istrinya, St menolak, kenapa harus pakai cara seperti itu. Melihat Rr percaya dengan ucapannya, Zm makin leluasa meyakinkan St agar mengikuti saja apa yang ia katakan.
St masih berpikir panjang dan tetap keberatan dengan saran dari Zm. Sementara mereka masih di rumah itu tanpa tahu hari apa dan tanggal berapa. Beberapa hari kemudian, sekira pukul 18.30 Wib, saat Rr masih tertidur pulas dan St baru saja terjaga, terduduk di kursi masih dalam keadaan mengantuk. Tiba-tiba saja, Zm datang menghampirinya, lalu menarik tangan St ke kamar mandi.
Saat itu Zm menyuruh St membuka seluruh pakaian yang sampai tidak bersisa lagi untuk melaksanakan ritual mandi tobat. St menolak permintaan itu sembari berkata “Saya tidak mau Tuan, apa harus dengan cara seperti itu ‘.
Karena menolak terus, Zm memanggil Rr yang masih tidur. Masih dalam keadaan masih mengantuk Rr berjalan ke kamar mandi. Zm mengadukan St yang masih tak mau diajak mandi tobat.
Entah apa yang ada dibenak Rr, sejurus kemudian tanpa pikir paniang dan menanyakan apakah istrinya setuju atau tidak, ia langsung menanggalkan satu persatu pakaian istrinya tanpa sehelai benang pun menempel di badannya.
Sambil menangis, St hanya pasrah meratapi nasib malang diperlakuan seperti itu, dalam keadaan telanjang di depan suami yang seharusnya menjaga kehormatannya, malah membiarkan terhina di depan Zm, orang yang baru dikenalnya, meminta hal-hal yang tak masuk diakal.
Hari demi hari terus berganti, pasangan suami istri ini masih saja berada dalam pengawasan Zm, tanpa ada komunikasi dengan siapapun di luar rumah. Sampailah pada Jumat (20/06/25) pukul 02.00 Wib, dini hari, Rr diajari ilmu uji mental di dalam kamar. Sementara istrinya sedang berada di ruangan tengah.
Kesempatan itu digunakan Zm menyelinap untuk menemui St. Kepada St sekali lagi Zm menakut-nakuti bahwa di badannya banyak sekali penyakit disebabkan santet dan guna-guna. Kalau mau sembuh harus bersetubuh dengannya.
Bahkan Zm mengatakan kalau St itu adalah Khadijah sudah sah menjadi istrinya sampai langit yang ke 7. Kata-kata ini terus diulang-ulang Zm dengan suara pelan seperti memberi sugesti kepada St.
Tiba tiba saja antara sadar dan tidak sadar, seperti terpengaruh ucapan Zm, ia menuruti saja ketika Zm menariknya ke dalam kamar. Lalu terjadilah hal yang diinginkan Zm, St disetubuhi tanpa perlawanan. Di saat yang bersamaan Rr, suami St sedang berada di kamar melakukan ritual uji mental.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, Zm melarang St berkomunikasi dengan Rr. Bahkan saat keluar dari kamar St hanya diam seribu bahasa, tidak berkata apapun tentang apa yang dilakukan Zm kepadanya. Malah Zm mengatakan kepada Rr, kalau semua penyakit di badannya sudah diangkat, banyak pedang di perut, cacing berduri, binatang lainnya dan keris di kepala St. Bodohnya Rr, ia mengucap ‘Alhamdulillah Tuan ‘.
Keesokan harinya, setelah puas dengan aksi bejat yang pertama, Zm kembali mengibuli Rr dengan menuduh yang menyantet St adalah orang tua St sendiri. Untuk itu, Zm menyuruh Rr pergi mencari orangtua St agar tidak mengguna-gunai St.
Setelah Rr pergi, Zm kembali menyampaikan kata-kata yang lebih ekstrim menyebut St sudah menikah secara batin dengannya istri sahnya disaksikan Allah, Muhammad, penegak agama dan seluruh alam.
Kemudian, karena ketakutan hanya berdua saja di rumah, St mau saja diajak lagi berhubungan badan di dalam kamar. Tak lama kemudian Rr kembali datang ke rumah Zm, tanpa tahu istrinya sudah dua kali digauli Zm.
Besoknya, Ahad (22/06/25) dini hari pukul 02.00 Wib, di saat Rr melakukan ritual di kamar biasanya. Seperti kucing mencium bau ikan asin, Zm kembali mendatangi St di ruangan tamu. Lalu menariknya lagi ke dalam kamar, untuk disetubuhi yang ketiga kalinya.
Sampailah Senin (23/06/25), merasa curiga Rr dan St terlalu lama berobat di rumah Zm, beberapa anggota keluarga St pun datang ke rumah Zm untuk menjemput keduanya. Hal ini dikarenakan ada yang aneh, berobat terlalu lama tanpa ada kabar berita.
Saat ditemui keluarga, St hanya terdiam tidak ceria seperti biasa. Ketika St hendak dibawa pulang, Rr menolak karena pengobatan belum selesai. Namun pihak keluarga St tetap bersikeras curiga melihat perubahan pada diri St. Di saat ini Rr masih belum tahu istrinya sudah tiga kali digagahi Zm.
Lantaran keluarga St terus memaksa, akhirnya Zm mempersilakan Rr dan St dibawa pulang. Sesampainya di rumah dengan berlinangan air mata St menceritakan perlakuan biadab Zm terhadap dirinya dan perbuatan suaminya yang menjerumuskannya ke lobang nista.
Selepas itu didampingi keluarga St melaporkan Zm dan Rr ke Polsek Mandau. Keduanya langsung dicokok polisi tanpa perlawanan.(*)